Teori Pertumbuhan Ekonomi
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik Pada bagian ini akan dijabarkan teori pertumbuhan yang diakui oleh ekonomikawan modern, atau lebih dikenal dengan teori pertumbuhan neo klasik. Kita akan melihat tahapan demi tahapan atas penjelasan terhadap teori pertumbuhan ekonomi tersebut. 1.1. Fungsi Keluaran Agregat
Titik awal dari teori pertumbuhan ekonomi adalah fungsi produksi agregat1, yang secara khusus menggambarkan hubungan antara tingkat produksi dengan masukan yang dipakai dalam produksi. Dalam teori ini, diasumsikan bahwa ada dua masukan yang dipakai, yaitu modal dan tenaga kerja, dan persamaan yang diberikan adalah:
Y = F (K, N)2 (2.1)
Y adalah jumlah keluaran, K adalah jumlah modal (mesin,peralatan, dan gedung-gedung kantor yang digunakan dalam perekonomian), dan N adalah jumlah tenaga kerja. Hal ini hanyalah demi penyederhanaan dari kenyataan yang ada. Tentu saja, mesin dan gedung-gedung perkantoran sangat berbeda peranannya di dalam produksi, dan seharusnya diperlakukan sebagai masukan bagi proses produksi. Tenaga kerja dengan berpendidikan Doktor akan berbeda dari tenaga kerja yang bahkan tidak dapat menamatkan pendidikan
1 Olivier Blanchard, Macroeconomics, Third Edition, Prentice Hall, 2003., hal. 212. 2 Ibid., hal. 212.
[ 2 ] © BisnisEkonomi.Com
menengah, tetapi demi penyederhanaan semua tenaga kerja dalam perekonomian dianggap serupa. Tahapan selanjutnya, kita harus berpikir tentang fungsi keluaran, F, yang menghubungkan keluaran dan masukan. Dengan kata lain, apa yang menentukan jumlah keluaran yang dapat diproduksi untuk jumlah tertentu dari modal dan tenaga kerja? Jawabannya adalah : kedudukan dari teknologi. Negara dengan teknologi yang lebih maju akan menghasilkan keluaran yang lebih banyak meski dengan jumlah modal dan tenaga kerja yang sama, daripada negara dengan teknologi yang sudah ketinggalan jaman. a. Ukuran Pengembalian dan Faktor Pengembalian Berdasarkan persamaan dari fungsi keluaran, jika tingkat operasional dilipatgandakan, maka berarti jumlah modal dan tenaga kerja yang digunakan akan dilipatgandakan juga, demikian juga dengan keluaran. Hal ini dikenal sebagai ukuran pengembalian tetap (constant returns to scale). 2Y = F (2K, 2N) Atau jika disederhanakan, untuk jumlah pelipatgandaan (x)
xY = F(xK, xN)3 (2.2) Dari persamaan tersebut sudah diperlihatkan dampak dari peningkatan modal dan tenaga kerja. Tetapi bagaimana jika hanya salah satu dari dua variabel masukan saja yang meningkat ?
Untuk Selengkapnya silakan download link dibawah ini: